Kisah
kekejaman Australia berabad-abad pada Etnis Aborigin
Australia, sebuah benua
yang awalnya dihuni oleh suku aborigin ini ternyata menyimpan kisah pedih
penjajahan hingga saat ini. Australia yang menjadi benua buangan tahanan
Inggris ini memang telah menjadi persemakmuran Britania Raya dan berubah
menjadi benua makmur dibawah ratu Inggris.
Namun sejatinya benua
Australia ini telah direbut dari suku asli yang berdiam 60 ribu tahun di benua
kanguru ini. Suku Aborigin, suku asli Australia ini secara paksa tergeser dan
menjadi budak selama bertahun-tahun.
Skandal Australia menghebohkan dunia, setelah Surat kabar Independent edisi
24 Mei 1997 menurunkan laporan panjang mengenai bukti kekejaman kolonialis Inggris
terhadap Suku Aborigin. Laporan setebal 700 halaman ini disusun oleh mantan
Hakim Agung Sir Ronald Wilson.
1.
|
Awal Kedatangan
|
Pada masa ‘Carnaval of
Crime’ kejahatan di Inggris meningkat dan menjadikan penjara-penjara penuh.
Inggris juga tidak bisa lagi membuang para tahanan ke benua Amerika karena
Amerika telah memerdekakan diri dari Inggris. Akhirnya navigasi Cook ditahun
1770 yang kembali menemukan Australia membuka celah untuk menguasai benua itu
sebagai milik Australia.
Kedatangan kapal James Cook
ditahun 1770 menjadi awal klaim kepemilikan Inggris atas tanah Australia. Kapal
yang awalnya berekspedisi mencari daratan baru ini akhirnya menjadi babak
pertama penjajahan terhadap suku Aborigin. Dengan ditemukannya tambang emas
semakin banyak imigran Inggris datang dan mengkapling tanah untuk pemukiman
pendatang. Pengkaplingan ini kerap bersinggungan dengan tanah adat Aborigin.
2.
|
Perlakuan Buruk Penjajah
|
Diawal
pendudukannya, Inggris melakukan pembantaian ditahun 1806. Ratusan
penduduk pribumi ditembak atau dikeroyok dengan benda tajam sampai tewas. Tercatat dalam laporan surat kabar Independen tahun 1997, banyak terjadi kasus-kasus
pemerkosaan wanita Aborigin yang berdampak pada penularan penyakit seksual.
Jenis-jenis penyakit yang biasa diidap ras kulit putih, tapi mematikan bagi
Aborigin seperti influenza, bisa memicu wabah.
Bangsa kulit putih ingin
menguasai daratan Australia dan menyingkirkan suku asli Australia. Mereka
memecah konflik berdarah karna memperlakukan suku pribumi dengan buruk.
Dalam arsip kolonial Australia telah dibenarkan dari tahun 1824 hingga 1908,
setidaknya 10 ribu suku Aborigin tewas terbunuh. Arsip tersebut juga
menyebutkan beberapa korban tewas karena menjadi ‘bahan mainan bangsa kulit
putih’.
3.
|
Suku yang tidak membangun
|
Berpedoman dengan teori
evolusi Darwin, bangsa Inggris melihat suku Aborigin sebagai satu spesies
manusia yang tidak membangun. Pada tahun 1890 wakil presiden Royal Society di
tasmania, James Barnard menulis, “Proses pemusnahan ini adalah suatu prinsip
evolusi dan yang kuatlah yang terus hidup.”
Hasil dari pandangan rasis
ini membuat suku Aborigin dibantai beramai-ramai. Beberapa kepala yang
dipenggal ditancapkan dipintu stasiun, roti beracun diberikan kepada keluarga
Aborigin bahkan banyak diantara mereka yang dijadikan hewan eksperimen.
4.
|
Pemusnahan Suku Aborigin
|
Diawal abad 20 masih
berlanjut kekejaman terhadap suku Aborigin ini. Pembunuhan besar-besaran secara
sistematis dilakukan dengan melakukan kebijakan ‘Pembauran’. Suku Aborigin
dianggap suku yang tertinggal peradaban, karena memilih hidup di alam bebas
atau memakai busana seadanya.
Kebijakan Asimilasi ini
dijalankan secara paksa. Pada periode 1910 hingga 1970 lebih dari 100 ribu
anak-anak suku Aborigin direbut paksa dari orang tuanya untuk dipasangkan
dengan orang tua angkat kulit putih. Mereka diwajibkan berbahasa Inggris dan
membuang semua kebudayaan Aborigin.
Kasus ini menggemparkan dunia internasional. Ratusan ribu anak Aborigin itu
disebut 'generasi yang diculik'. Ratusan bersaksi di bawah sumpah, bahwa mereka
justru diperkosa polisi maupun orang tua angkat yang baru, setelah diambil
paksa dari rumahnya di pedalaman.
Selain menculik anak-anak
Aborigin supaya lebih beradab, genosida pemerintah Australia dijalankan dengan
melarang wanita dewasa Aborigin hamil. Bagi Pria Pribumi yang melawan asimilasi, maka polisi berhak
memukulinya, bahkan asimilasi ini terjadi sampai tahun 1970. Laporan Hakim
Ronald Wilson juga menyebutkan praktik diskriminasi dan genosida dijalankan
bahkan setelah Australia secara sukarela menandatangani traktat internasional Piagam
PBB 1948.
Dampak dari rasisme merusak pendatang kulit putih di Australia, terlihat
dari anjloknya populasi warga Aborigin. Pada 1788, diperkirakan populasi
penduduk pribumi lebih dari 750 ribu.
Pemerintah Australia baru sudi melibatkan Aborigin dalam sensus pada 1971.
Pada sensus 1996, tercatat penduduk pribumi tinggal 1,97 persen dari total
populasi Benua Kelima itu.
16 komentar:
Melihat dari sejarahnya pantes saja smpai skrg negara trsbt slalu menginginkan wilayah/negara yg mempunyai potensi sumber daya alam yg besar.
heran mau bikin fitnah apa gosip apa lagiiii kita orang su tau kebohongan kalian..........
genisida di Australia tidak terjadi di Papua....sudah jelas banyak orang asli papua yang beraktivitas di Papua.
lalah membaca kebohongan genosida yang terjadi di papua.... sebenarnya memang tidak ada genosida
perlakuan orang indonesia terhadap anak asli papua saling menghormati dan saling bertoleransi karena kita semua satu kesatuan negara Indonesia.
Putar balik fakta saja
di papua orang kulit hitam asli papua lebih banyak... terbukti sudah.
Orang asli Papua tetap berkembang dan selamanya akan tetap tumbuh di tanah papua
Tidak ada genosida dan oap akan tetap hidup di tanah papua
Rekayasa KNPB berusaha ingin memisahkan papua dari NKRI. KNPB musuh yang nyata bagi keutuhan NKRI.
Istilah pendatang adanya hanya di papua,orang papua ada di seluruh kepulauan indonesia tidak pernah di bilang pendatang.
Ia juga kenapa iatilah pendatang hanya ada di papua, ini pasti kelakuan kelompok radikal KNPB yang hembuskan, kenapa bisa terjadi, .....?
KNPB Preeet
Itu lagi maunya apa ......orang hutan
Tidak akan pernah kalian temukan kedamaian , selagi mengingkari akan jasa para pejuang, kalian tak pernah berjuang kalian tinggal menik mati dan merawatnya, kenapa kalian jianati,sedangkan makan minum mata uangpun masih NKRI. Semoga tuhan kutuk kalian semua yg telah berhianat dan mengingkari apa yg telah kalian makan.
Tidak akan pernah kalian temukan kedamaian , selagi mengingkari akan jasa para pejuang, kalian tak pernah berjuang kalian tinggal menik mati dan merawatnya, kenapa kalian jianati,sedangkan makan minum mata uangpun masih NKRI. Semoga tuhan kutuk kalian semua yg telah berhianat dan mengingkari apa yg telah kalian makan.
Posting Komentar