Senin, 10 Oktober 2016

Kisah kekejaman Australia berabad-abad pada Etnis Aborigin
Australia, sebuah benua yang awalnya dihuni oleh suku aborigin ini ternyata menyimpan kisah pedih penjajahan hingga saat ini. Australia yang menjadi benua buangan tahanan Inggris ini memang telah menjadi persemakmuran Britania Raya dan berubah menjadi benua makmur dibawah ratu Inggris.

Namun sejatinya benua Australia ini telah direbut dari suku asli yang berdiam 60 ribu tahun di benua kanguru ini. Suku Aborigin, suku asli Australia ini secara paksa tergeser dan menjadi budak selama bertahun-tahun.

Skandal Australia menghebohkan dunia, setelah Surat kabar Independent edisi 24 Mei 1997 menurunkan laporan panjang mengenai bukti kekejaman kolonialis Inggris terhadap Suku Aborigin. Laporan setebal 700 halaman ini disusun oleh mantan Hakim Agung Sir Ronald Wilson.

1.
Awal Kedatangan
Pada masa ‘Carnaval of Crime’ kejahatan di Inggris meningkat dan menjadikan penjara-penjara penuh. Inggris juga tidak bisa lagi membuang para tahanan ke benua Amerika karena Amerika telah memerdekakan diri dari Inggris. Akhirnya navigasi Cook ditahun 1770 yang kembali menemukan Australia membuka celah untuk menguasai benua itu sebagai milik Australia.
Awal Kedatangan (museumvictoria.com)
Kedatangan kapal James Cook ditahun 1770 menjadi awal klaim kepemilikan Inggris atas tanah Australia. Kapal yang awalnya berekspedisi mencari daratan baru ini akhirnya menjadi babak pertama penjajahan terhadap suku Aborigin. Dengan ditemukannya tambang emas semakin banyak imigran Inggris datang dan mengkapling tanah untuk pemukiman pendatang. Pengkaplingan ini kerap bersinggungan dengan tanah adat Aborigin.

2.
Perlakuan Buruk Penjajah
Diawal pendudukannya, Inggris melakukan pembantaian ditahun 1806. Ratusan penduduk pribumi ditembak atau dikeroyok dengan benda tajam sampai tewas. Tercatat dalam laporan surat kabar Independen tahun 1997, banyak terjadi kasus-kasus pemerkosaan wanita Aborigin yang berdampak pada penularan penyakit seksual. Jenis-jenis penyakit yang biasa diidap ras kulit putih, tapi mematikan bagi Aborigin seperti influenza, bisa memicu wabah.
Bangsa kulit putih ingin menguasai daratan Australia dan menyingkirkan suku asli Australia. Mereka memecah konflik berdarah karna memperlakukan suku pribumi dengan  buruk. Dalam arsip kolonial Australia telah dibenarkan dari tahun 1824 hingga 1908, setidaknya 10 ribu suku Aborigin tewas terbunuh. Arsip tersebut juga menyebutkan beberapa korban tewas karena menjadi ‘bahan mainan bangsa kulit putih’.

3.
Suku yang tidak membangun
Berpedoman dengan teori evolusi Darwin, bangsa Inggris melihat suku Aborigin sebagai satu spesies manusia yang tidak membangun. Pada tahun 1890 wakil presiden Royal Society di tasmania, James Barnard menulis, “Proses pemusnahan ini adalah suatu prinsip evolusi dan yang kuatlah yang terus hidup.”
Suku yang tidak membangun (thestringer.com)
Hasil dari pandangan rasis ini membuat suku Aborigin dibantai beramai-ramai. Beberapa kepala yang dipenggal ditancapkan dipintu stasiun, roti beracun diberikan kepada keluarga Aborigin bahkan banyak diantara mereka yang dijadikan hewan eksperimen.

4.
Pemusnahan Suku Aborigin
Diawal abad 20 masih berlanjut kekejaman terhadap suku Aborigin ini. Pembunuhan besar-besaran secara sistematis dilakukan dengan melakukan kebijakan ‘Pembauran’. Suku Aborigin dianggap suku yang tertinggal peradaban, karena memilih hidup di alam bebas atau memakai busana seadanya.

Kebijakan Asimilasi ini dijalankan secara paksa. Pada periode 1910 hingga 1970 lebih dari 100 ribu anak-anak suku Aborigin direbut paksa dari orang tuanya untuk dipasangkan dengan orang tua angkat kulit putih. Mereka diwajibkan berbahasa Inggris dan membuang semua kebudayaan Aborigin.
Kasus ini menggemparkan dunia internasional. Ratusan ribu anak Aborigin itu disebut 'generasi yang diculik'. Ratusan bersaksi di bawah sumpah, bahwa mereka justru diperkosa polisi maupun orang tua angkat yang baru, setelah diambil paksa dari rumahnya di pedalaman.

Selain menculik anak-anak Aborigin supaya lebih beradab, genosida pemerintah Australia dijalankan dengan melarang wanita dewasa Aborigin hamil. Bagi Pria Pribumi yang melawan asimilasi, maka polisi berhak memukulinya, bahkan asimilasi ini terjadi sampai tahun 1970. Laporan Hakim Ronald Wilson juga menyebutkan praktik diskriminasi dan genosida dijalankan bahkan setelah Australia secara sukarela menandatangani traktat internasional Piagam PBB 1948.


Dampak dari rasisme merusak pendatang kulit putih di Australia, terlihat dari anjloknya populasi warga Aborigin. Pada 1788, diperkirakan populasi penduduk pribumi lebih dari 750 ribu.
Pemerintah Australia baru sudi melibatkan Aborigin dalam sensus pada 1971. Pada sensus 1996, tercatat penduduk pribumi tinggal 1,97 persen dari total populasi Benua Kelima itu.

16 komentar:

Simond mengatakan...

Melihat dari sejarahnya pantes saja smpai skrg negara trsbt slalu menginginkan wilayah/negara yg mempunyai potensi sumber daya alam yg besar.

daniel wais mengatakan...

heran mau bikin fitnah apa gosip apa lagiiii kita orang su tau kebohongan kalian..........

titus mengatakan...

genisida di Australia tidak terjadi di Papua....sudah jelas banyak orang asli papua yang beraktivitas di Papua.

warobay mengatakan...

lalah membaca kebohongan genosida yang terjadi di papua.... sebenarnya memang tidak ada genosida

maniani mengatakan...

perlakuan orang indonesia terhadap anak asli papua saling menghormati dan saling bertoleransi karena kita semua satu kesatuan negara Indonesia.

Jhon Orgenes mengatakan...

Putar balik fakta saja

kosai mengatakan...

di papua orang kulit hitam asli papua lebih banyak... terbukti sudah.

Kunto Aji mengatakan...

Orang asli Papua tetap berkembang dan selamanya akan tetap tumbuh di tanah papua

Pace noge mengatakan...

Tidak ada genosida dan oap akan tetap hidup di tanah papua

Agus mengatakan...

Rekayasa KNPB berusaha ingin memisahkan papua dari NKRI. KNPB musuh yang nyata bagi keutuhan NKRI.

Kosay mengatakan...

Istilah pendatang adanya hanya di papua,orang papua ada di seluruh kepulauan indonesia tidak pernah di bilang pendatang.

Neti mengatakan...

Ia juga kenapa iatilah pendatang hanya ada di papua, ini pasti kelakuan kelompok radikal KNPB yang hembuskan, kenapa bisa terjadi, .....?

Gunung mengatakan...

KNPB Preeet

Buruh mengatakan...

Itu lagi maunya apa ......orang hutan

Patias mengatakan...

Tidak akan pernah kalian temukan kedamaian , selagi mengingkari akan jasa para pejuang, kalian tak pernah berjuang kalian tinggal menik mati dan merawatnya, kenapa kalian jianati,sedangkan makan minum mata uangpun masih NKRI. Semoga tuhan kutuk kalian semua yg telah berhianat dan mengingkari apa yg telah kalian makan.

Patias mengatakan...

Tidak akan pernah kalian temukan kedamaian , selagi mengingkari akan jasa para pejuang, kalian tak pernah berjuang kalian tinggal menik mati dan merawatnya, kenapa kalian jianati,sedangkan makan minum mata uangpun masih NKRI. Semoga tuhan kutuk kalian semua yg telah berhianat dan mengingkari apa yg telah kalian makan.