Rabu, 07 Desember 2016

KNPB balas dendam kepada Mahasiswa Asmat

Asrama Asmat dibakar KNPB
Dendam karena salah satu rekannya dilaporkan karena kasus pemerkosaan mahasiswi asal Asmat, KNPB serang dan bakar Asrama Mahasiswa Asmat. Sangat disesalkan, turnamen futsal di Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura ini diwarnai dengan saling serang antara dua kelompok mahasiswa pegunungan dan Asmat, Selasa malam (6/11)


Banyak pihak yang menduga bahwa kejadian tersebut merupakan ketidakpuasan suporter terhadap wasit pertandingan. Namun dibalik itu semua ternyata ada dendam yang tersimpan dalam diri mahasiswa pegunungan atas kasus lama pemerkosaan yang dilakukan oleh Yally Wenda yang saat itu juga merupakan Ketua Senat FISIP Universitas Cenderawasih (Uncen).

Hal ini diungkapkan mahasiswa senior asal Asmat, Yanuariung yang mengungkapkan bahwa yang menyerangnya adalah simpatisan KNPB. “Mereka menyerang mahasiswa Asmat karena dendam, mereka tidak terima jika kita meminta agar Yally Wenda (pelaku pemerkosaan) di keluarkan dari Uncen”


Setelah melakukan tindak pidana perkosaan, Yally Wenda yang merupakan simpatisan KNPB diminta agar dikeluarkan dari Uncen oleh mahasiswa asal Asmat. Adapun korban pemerkosaan tersebut adalah mahasiswi asal Asmat.

Bukannya malu atau merasa bersalah, Yally bersama simpatisan KNPB lainnya menyusun rencana balas dendam karena tidak terima dengan permintaan mahasiswa asal Asmat kepada Rektor Uncen.

Gayung bersambut, saat yang mereka tunggu akhirnya tiba. Disaat mahasiswa asal Asmat tidak terima dengan kepemimpinan wasit saat pertandingan futsal disitulah mahasiswa pegunungan mengumpulkan massa yang sebagian besar merupakan simpatisan KNPB dari Waena, Biak dan Serui yang tinggal di rusunawa datang menyerang balas ke asrama mahasiswa asal Asmat.

Mahasiswa asal Asmat yang kalah jumlah menderita kerugian yakni, satu asrama, lima unit sepeda motor, surat-surat berharga seperti ijazah wisuda semua terbakar. Belasan terluka karena sayatan benda tajam diduga parang dan panah dan sedang dirawat di RS Dian Harapan Waena Jayapura. Dua mahasiswa dilaporkan hilang atas nama Cornelus Yapaigamo dan Ignasius Aitoru, nomor ponsel yang bersangkutan juga tidak dapat dihubungi.
Aparat kepolisian coba menenangkan warga sekitar Perumnas 3 Waena
Sejak lama KNPB memang tidak menyukai mahasiswa asal Asmat karena mahasiswa asal Asmat memiliki pandangan berbeda dengan KNPB yang selalu merusak Papua dan menghambat pembangunan di Papua. Mahasiswa Asmat selalu memperjuangkan keutuhan NKRI dan mendukung penuh pembangunan di Papua.

“Kami orang Asmat berdiri paling depan memperjuangkan keutuhan NKRI, NKRI Harga Mati, tidak ada Papua merdeka, kapan Papua merdeka? Tai!!! Kapan kalian merdeka”, ujar Yanuariung.

Ia juga meminta pada pihak kepolisian agar menangkap dan memberikan hukuman terhadap pelaku penyerangan dan pembakaran asrama mahasiswa Asmat.Sementara itu, Kapolres Kota Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas mengatakan sedang melakukan penyelidikan terkait pembakaran asrama mahasiswa ini, jika didapatkan bukti yang kuat pihaknya akan segera menetapkan tersangka untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.


Selasa, 06 Desember 2016

Lukas Enembe ingkar janji dan bohongi Atlet Papua.
Lukas Enembe diserang wartawan terkait pemberian Bonus Atlet Papua yang tidak sesuai dengan janjinya.
Merasa dibohongi dan ditipu oleh Gubernur Papua, para atlet Papua yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat, terus mendesak ke panggung utama, usai pembagian bonus di Stadion mandala Jayapura, Senin siang. Mereka ingin bertemu langsung dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (5/12/2016), para atlet peraih medali PON ini merasa dibohongi karena besaran bonus yang mereka terima tidak sesuai janji.

“Kami para atlit telah banyak berjuang di bidang olahraga hanya untuk mengharumkan nama papua karena papua adalah tanah kami di mana tempat kami lahir yaitu papua.” Perwakilan atlit buka bicara.

“Mohon dengan sangat untuk para bapak-bapak di dalam kantor ini segera cairkan bonus kami karena bonus tersebut bukan untuk kami seorang melainkan untuk orang tua kami dan keluarga kami.” Tambahnya.

Kontingen Papua pada saat PON XIX Jabar berhasil menduduki peringkat ke delapan dengan torehan 18 emas, 19 perak dan 32 perunggu dengan total medali sebanyak 69 buah. Sebelumnya, altlet Papua yang sukses meraih medali memang dijanjikan menerima total bonus sebesar Rp 170 miliar. Tapi belakangan, yang dicairkan hanya sebesar Rp 60 miliar.

Sebelum ricuh, penyerahan bonus berjalan lancar. Pemprov Papua menggelontorkan dana sebesar Rp 60 miliar untuk 186 atlet penyumbang medali. Rinciannya atlet perorangan peraih medali emas mendapat Rp 600 juta. Untuk kelas beregu atau kelompok peraih emas, Menerima Rp 1 miliar. Untuk perorangan peraih medali perak dapat Rp 250 juta. Peraih medali perak peregu atau kelompok mendapat Rp 400 juta.

Sedangkan peraih medali perunggu perorangan dapat Rp 150 juta, dan perunggu kelompok mendapat Rp 250 juta. Gubernur Lukas Enembe pun sempat merasa bangga karena pencairan bonus atlet Papua terhitung cepat. Tapi itu adalah pernyataan Lukas sebelum para atlet protes. Belum diketahui sikap pemprov terkait protes ini. Jengkel karena gagal bertemu gubernur, para atlet pun melanjutkan protes di luar stadion.

”Kami akan melaksanakan demo kembali pada hari rabu tanggal 7 Desember 2016 dan diupayakan bertatap muka langsung dengan bapak Gubernur dan ketua KONI porvinsi papua.” Tegas para atlit mengakhiri demo tersebut. Aksi demo akan tetap dilaksanakan apabila Bonus belum terbayarkan.

Senin, 05 Desember 2016


Siapakah Benny Wenda sebenarnya? Pahlawan atau Penjahat?

Benny Wenda
Jawabannya bisa berbeda dan menarik jika kita memahami sepak terjangnya dan melihat apa yang dilakukannya terhadap Papua. Benny Wenda pernah ditangkap dan dipenjara atas kesalahannya merencanakan penyerangan sebuah kantor polisi dan membakar dua toko dalam kerusuhan tahun 2000. Saat ini Benny dalam pengasingan dan pelariannya meminta suaka ke Inggris dan menjadi warga negara Inggris. Dari sinilah Wenda mulai mengkampanyekan free west Papua dan menjual isu-isu tentang Papua.
Ditangkap dan dipenjara pada tahun 2000

Dikatakan
 oleh Benny Wenda bahwa kemerdekaan Papua ini didukung oleh Kerajaan Nippon, Korea Selatan, New Zealand, Uni Eropa, Perancis, Kerajaan Inggris, dan Israel. Hal ini tentu kebodohan dan kebohongan berikutnya yang disampaikan Benny Wenda. Betapa tidak negara-negara yang disebut di atas sama sekali tidak pernah membicarakan masalah Papua, apalagi membahas masalah kemerdekaan. Negara-negara tersebut di atas sangat mendukung dan menghormati kedaulatan NKRI. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mengetahui bahkan mendukung Papua merdeka. Hal ini yang menjadikan isu ini hanyalah isapan jempol dan isu bohong belaka.

Hal tersebut di atas merupakan kebohongan-kebohongan jahat yang dilakukan Benny Wenda terhadap masyarakat di Papua melalui pengikutnya yang menjual isu Papua demi kepentingan kelompoknya.

SIAPA BENNY WENDA?

Sebuah sumber terpercaya dari Oxford secara mengejutkan menyampaikan informasi sebenarnya yang terjadi bagaimana Benny Wenda telah mendapatkan banyak manfaat dari kisah bohong yang disampaikannya ke dunia luar tentang Papua. Dengan memberikan semacam orasi bersama LSM dan bergabung di banyak festival seni dan budaya, Benny Wenda hanya memberikan kisah kebohongan tentang Papua. Keuntungan yang didapatkan Benny Wenda tentu berkaitan erat dengan keberlangsungan hidupnya di Inggris, terutama keuntungan ekonomi bahkan keuntungan politik demi pencapaian ‘pleasure principle’.

Keuntungan ekonomi yang dapat dieksploitasi oleh Benny Wenda adalah dengan cara terhindar dari Uang Wajib Pajak di Inggris karena klaimnya sebagai pencari suaka. Hidup menetap di Inggris tentulah sangat sulit, sehingga tidak ada cara lain selain ‘berjualan’ tentang isu Papua. Melalui penggalangan dana haram bersama LSM berupaya membohongi warga Inggris, agar ia dapat menikmati makan siang gratis dari uang Wajib Pajak Inggris, dan membesarkan keluarganya di Inggris.


Teori Adler tentang Fictional Finalism mengatakan bahwa kehendak seseorang dipengaruhi oleh setiap tindakan mereka dan juga oleh pengalaman di masa lampau yang telah dilalui, yang mana akan mendorong suatu usaha untuk merealisasikan suatu kehendak. Perasaan inferioriti yang terdapat pada seseorang akan menjadi dorongan agar individu mencapai keinginan superioritas.

Benny Wenda yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin free west Papua memiliki sisi psikologis yang dapat memainkan peran sebagai orang licik dengan tampang wajah polos. Yang pada akhirnya banyak orang merasa kasihan dan mendukung dirinya sebagai korban kejahatan dari pemerintah Indonesia. Padahal Benny Wenda cukup cerdik dengan menciptakan pembenaran melalui cerita-cerita hidupnya di masa lalu selama di Papua. Benny Wenda mengklaim sebagai satu-satunya orang yang memproklamirkan dirinya sebagai pemimpin Papua yang peduli tentang masa depan Papua. Keadaan ini tentu menjadikannya sebagai orang yang superioritas.
Sejalan dengan itu, masyarakat Papua saat ini telah dapat memilah mana yang benar dan salah. Isu-isu Papua sudah bukan merupakan barang aneh yang memang banyak dijual oleh kelompok-kelompok pro M. Padahal apa yang mereka gambarkan sebenarnya sangat jauh dari kebenaran apa yang terjadi di Papua saat ini. (KR)

Jumat, 02 Desember 2016

Gubernur Papua, Lukas Enembe Tidak Terlihat Dalam Gelaran Nusantara Bersatu


Jayapura, Ribuan masyarakat Kota Jayapura yang memadati halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua dalam acara Nusantara Bersatu Bhineka Tunggal Ika tidak seorangpun yang melihat Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe sejak acara dibuka hingga selesai.

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Lukas memang sering absen saat ada acara-acara penting di Papua, termasuk kunjungan Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri yang sebenarnya sangat memperhatikan pembangunan di Papua.

Berbagai element masyarakat yang hadir mulai dari Paguyuban Sabang sampai Merauke, pelajar, TNI/Polri, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan Tokoh Agama tidak membuat Lukas mengurungkan kepentingan pribadinya untuk menghadiri acara ini.

semua komponen masyarakat terdiri dari beragam suku, adat, agama dan bahasa berkumpul menjadi satu pada acara Nusantara Bersatu di Depan Kantor Gubernur Papua tanpa dihadiri oleh Gubernur Papua
Sebagai pemimpin daerah seharusnya Lukas lebih mementingkan acara yang diserukan oleh seluruh masyarakat Papua, karena acara Nusantara Bersatu ini juga dilaksanakan di berbagai daerah di Papua, bukannya mengurusi kepentingan lain yang seharusnya dapat ditunda.

Informasi yang beredar dari kalangan masyarakat Papua, ketidakhadiran Gubernur Papua Lukas Enembe ini dikarenakan Lukas sedang memiliki urusan lain sehingga tidak bisa hadir bersama masyarakat Papua untuk memeriahkan acara Nusantara Bersatu yang diselenggarakan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua tersebut.

Meski demikian, masyarakat yang merasa kecewa atas sikap yang diambil oleh Lukas tetap mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai karena masih banyak pejabat daerah lain yang peduli akan kebersamaan serta kebhinnekaan negara kita khususnya di Provinsi Papua.





Selasa, 29 November 2016

Pangkodap-I Tabi Mamta TPN OPM : “Tanggal 1 Desember 2016 bukan hari kemerdekaan Papua Barat”



Wawancara singkat dengan Agus Kress (Pangkodap-I Tabi Mamta) :
Saya akan menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua mengenai 1 Desember 2016, karena saya sebagai Panglima Kodap 1 Mamta yang secara resmi telah dilantik oleh tuan Yakopray dengan demikian saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar tetap tenang tidak akan melakukan sesuatu yang merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan, tetapi Desember bukan hari kemerdekaan Papua Barat itu merupakan hari untuk memperingati hari berdirinya bangsa Papua atau hari lahirnya OPM.

Pepera tahun 1969 yang telah ditetapkan tidak boleh ada yang melanggar ataupun menentang hukum yang sudah di garis Pepera Pepera tahun 1969, jadi siapapun yang melanggar Pepera tahun 1969 dia merupakan melanggar hukum, sebab OPM adalah korban 69 dan itupun sudah saya sampaikan kepada Pemerintahan Pusat dan termasuk kepada Menhan bahwa prinsip OPM tetap damai kemanusiaan. Persoalan OPM sudah di bawa ke Pemerintahan Pusat di Jakarta bukan di Rakyat Papua.

Rakyat Papua kelompok-kelompok mana yang menggunakan lambang-lambang dan nama-nama OPM itu merupakan tindakan Kriminal, karena OPM belom memberikan komando, OPM tetap tenang dan permasalahan OPM sudah di serahkan kembali ke Jakarta untuk melaksanakan kerjasama tingkat tingkat Internasional secara damai termasuk Dewan OPM yang berada diluar negeri dan tidak ada sesuatu yang perlu kita buat di dalam negeri ini (Indonesia).


Itu yang perlu saya sampaikan dan akan saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Papua bahwa tidak boleh melakukan hal hal yang rusuh atau mengancam Rakyat Bangsa Indonesia yang berada di wilayah Jayapura dan di seluruh tanah papua dan mereka boleh mengadakan Doa dan jalan secara damai untuk memperingati hari kelahiran OPM atau hari kelahiran Bangsa Papua 1 Desember.

Saya atas nama OPM dan sebagai Panglima Kodap-I Tabi Mamta saya sudah sampaikan secara jujur adil bahwa persoalan kecil adalah soal Pepera dan itu Jakarta dengan OPM di luar Negeri yang akan menyelesaikannya, berbahas dengan pihak - pihak terkait bukan kita membuat sesuatu sembarang sembarang yang tidak baik, tanah Papua tetap dalam keadaan damai tidak ada sesuatu yang terjadi itu merupakan tujuan dari wawancara saya.

Tanggal 1 Desember 2016 bukan hari kemerdekaan Papua Barat itu merupakan hari kelahiran Bendera dan lain lain.

Untuk itu saya mohon kepada seluruh masyarakat Papua dan Mahasiswa mahasiswa maupun kelompok kelompok tidak terlalu membuat sesuatu sesuatu yang tidak kita inginkan.

Jayapura, 28 November 2016

Senin, 28 November 2016

AMP tolak KNPB !!!


Saat kelompok anti pembangunan di Papua (KNPB) merayakan hari jadinya Sabtu, 19 November 2016, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Kota Semarang yang merasa dibohongi selama ini mengadakan aksi demo damai di jalan Pahlawan menuntut agar organisasi KNPB segera dibubarkan.

Sekitar 50 an orang turun ke jalan dengan membawa spanduk yang bertuliskan “Bubarkan KNPB, NKRI Harga Mati Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua”. Aksi Mereka juga berkali-kali meneriakan “Bubarkan KNPB” “Papua itu Indonesia”


Sebelumnya, AMP adalah organisasi mahasiswa Papua yang selalu memberikan dukungannya terhadap segala aksi anarkis KNPB di Tanah Papua. Mereka menjadi donatur tetap gerakan makar yang disuarakan oleh Victor Yeimo dan kawan-kawan.

Dalih meminta sumbangan secara terus menerus terhadap mahasiswa, simpatisan bahkan Gereja dan Kepala Kampung akan dia gunakan untuk mencari dukungan ke luar negeri serta mendanai sejumlah aksi demo damai yang seringkali malah menimbulkan kekacauan di Papua.

Namun belakangan diketahui, sumbangan yang diminta KNPB hanya digunakan untuk bersenang-senang saja terkadang hingga mabuk-mabukan. Hal ini diketahui setelah tersebar foto Victor Yeimo dalam media sosial sedang liburan di luar negeri dan bersantai bersama tokoh-tokoh Papua Merdeka yang lainnya.

Victor Yeimo dan Benny Wenda jalan-jalan di London, Inggris.
Kini mahasiswa yang tergabung dalam AMP menyatakan ketegasannya menolak KNPB dan seluruh organisasi separatis lainnya yakni, ULMWP, PRD dan PNWP agar segera dibubarkan. Mereka menganggap KNPB adalah organisasi yang selama ini menghambat pembangunan di Papua.

Bukannya mendukung kinerja pemerintah dalam pembangunan, anggota dan simpatisan KNPB hanya menghamburkan uang dan berfoya-foya dengan uang hasil sumbangan yang mereka dapat dari orang Papua.

Sebagai mahasiswa, AMP mengambil sikap untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mendukung pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan Presiden Jokowi di Tanah Papua.

Kamis, 24 November 2016

Ini dia organisasi yang selalu menghasut dan membuat kekacauan di Papua...


Kelompok organisasi masyarakat sipil yang selama ini berafiliasi kepada kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yaitu ULMWP dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) selalu bermanuver dan memprovokasi masyarakat Papua terutama yang tinggal di pedalaman seperti di wilayah pegunungan tengah dan lain-lain.

Sementara, Aliansi Papua Mahasiswa Komite Kota Yogyakarta menerbitkan koran “one soul” adalah sebagai aksi kembalinya gerakan AMO pasca sidang PBB dalm KTT. Koran “One Soul” dimulai sejak tahun 2014, akan tetapi dengan alasan kecaman dan privasi yang berbahaya dari pihak keamanan, maka edisi ke-VI baru bisa diterbitakan saat ini. Pengedaran koran “One Soul” dilakukan untuk menyadarkan kepada seluruh elemen mahasiswa Papua untuk terus bersolidaritas dan tidak melupakan kasus HAM yang telah dilakukan kepada bangsa Papua.


KNPB juga melakukan pengukuhan kepengurusan KNPB wilayah Pegunungan tengah antara lain KNPB Baliem, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, KNPB Baliem Barat-Tiom, Kabupaten Lanny Jaya serta KNPB Toli-Karubaga, kabupaten Tolikara. Ketua beserta pengurusnya dapat bekerja lebih keras dengan motivasi yang tinggi , jangan sampai terpecah belah dan harus bersatu guna menyusun kekuatan  menuju referendum dan melalui pengukuhan ini KNPB akan memperkuat pergerakan mulai dari akar rumput serta mempunyai misi yang menjadikan seluruh masyarakat Papua bergabung mendukung KNPB.


Tidak hanya itu saja, tahanan politik asal Papua yang sekarang ini mendekam di Inggris yaitu Benny Wenda juga terus melaksanakan manuver. Akibat kurang mendapat dukungan publik dari manuvernya secara fisik, akhirnya Benny Wenda bermanuver melalui dunia maya dan surat terbuka.
Benny Wenda ditahan
Indikasinya, adanya surat terbuka Benny Wenda, juru bicara ULMWP terkait pidato negara-negara pasifik yang mendukung West Papua di Majelis Umum PBB pada 1 Oktober 2016, yang intinya bahwa ULMWP mengucapkan terima kasih kepada 7 negara pasifik yang mengangkat isu West Papua di PBB. ULMWP sepenuhnya mendorong semua negara pasifik untuk melanjutkan advokasi dan dukungan terhadap West Papua, khususnya hak Fundamental rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.


Membangun Papua

Aksi kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam menyuarakan aspirasinya kerap menuai sorotan sejumlah pihak, apalagi aksi KNPB telah merugikan hak-hak masyarakat lain.
Penulis sepakat dengan pendapat salah satu tokoh agama di Papua, Pdt MPA Mauri. KNPB adalah sebuah nama yang menyangkut kelompok satu suku dan satu wilayah yang cukup besar. Maka itu KNPB harus memiliki dasar hukum. Seharusnya, pihak berwajib untuk menelusuri apakah KNPB sudah memiliki dasar hukum atau tidak, sehingga jika tidak memiliki dasar hukum pihak berwajib harus membubarkan KNPB. “kalau tidak ada dasar hukum, KNPB patut dibubarkan. Apalagi dari sekian banyak aksi demo, rata-rata merugikan diri sendiri dan orang lain, anarkis” tegasnya.

Rabu, 23 November 2016


OPM kembali beraksi di Ilaga !!!

kembali terjadi penembakan di Distrik Ilaga
Ilaga, Kekerasan, perampokan, pemerkosaan, pemalangan hingga pembunuhan Memang sudah menjadi sifat yang mendasar bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ada di Prov. Papua. Setelah berulang kali mereka selalu membuat masyarakat Papua resah dan ketakutan, kali ini mereka kembali melakukan tindakan kriminal dengan merampok  sejumlah fasilitas seperti Hp, Ht, uang karyawan serta kunci-kunci alat berat yang digunakan untuk pelaksanaan pembangunan di Provinsi Papua ini.


Sejumlah fasilitas alat berat yang dimiliki oleh PT. MTT dilaporkan beberapa kunci alat berat tersebut dirampok oleh KKB yang diduga kuat pimpinan Lekagak Telenggen yang berada di kampung Mundidok Distrik Ilaga Kemarin (Selasa, 22/11). Lekagak berjanji akan menyerahkan kembali hasil rampokan nya tersebut, apabila Pemda memberikan uang yang diminta oleh Pok KKB ini, Lekagak mengancam serta akan melakukan teror terhadap karyawan bahkan melakukan pembakaran  PT. MTT, apabila permintaan uang dari lekagak kepada Pemda tidak dituruti.
Setelah Mendengar Laporan ini, Kapolsek Ipda Menase Sayori dengan cepat datang ke TKP bersama Danramil Ilaga. Perkuatan dan olah TKP dilakukan dengan membawa perkuatan sejumlah pasukan yang terdiri dari Anggota Polri dan TNI dikarenakan KKB tersebut membawa senjata laras panjang.


Kapolsek juga menjelaskan bahwa pihaknya cepat atau lambat pasti akan menangkap dan mengadili pelaku tindak kriminal tersebut. “Dengan ijin Tuhan, cepat atau lambat kami akan tangkap pelaku, karena mereka selalu membuat resah masyarakat Papua dan menghambat pembangunan di Distrik Ilaga ini” ujar Kapolsek.


Banyak hal-hal yang menjadi tantangan dalam penanganan tindak kriminal ini seperti mendapat tembakan dari pelaku tindak kriminal yang diarahkan pada petugas saat perjalanan menuju TKP.


“Saat petugas datang ke TKP, kami sempat mendapat tembakan dari arah ketinggian namun saat itu juga kami lakukan pengejaran dan penyisiran namun pelaku sudah melarikan diri. Saat ini situasi sudah kondusif, demi mencegah hal yang tidak diinginkan saya memerintahkan karyawan PT. MTT agar mengevakuasi fasilitas alat berat ke Kota Ilaga” ujar Kapolsek menambahkan.


Tidak ada jatuh korban jiwa dalam kejadian ini namun beberapa kunci alat berat (excavator dan Truck) dan HP dirampok serta beberapa fasilatas lainnya dirusak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Masyarakat serta karyawan PT. MTT berharap pelaku dapat ditangkap karena sudah meresahkan dan menghambat pembangunan di Papua khususnya di Distrik Ilaga ini.


TPN OPM ini menolak semua program Pemerintah Republik Indonesia di Papua Barat, Karena menganggap semua bentuk pembangunan di Papua oleh pemerintah Republik Indonesia adalah tujuan untuk memusnahkan orang Papua asli.


Mereka menyatakan dengan tegas tidak dapat diijinkan untuk membangun jalan trans atau pun pemekaran Kabupaten dan Provinsi baru di seluruh wilayah Papua Barat.hal ini mengakibatkan Pembangunan jalan trans Paluga-Sinak yg selama ini diharapkan dan memudahkan masyarakat untuk beraktifitas menjadi terhenti, sampai situasi dinyatakan kondusif.




Selasa, 22 November 2016


TIDAK HABIS PIKIR, AGAMA PUN DIJADIKAN TUMBAL UNTUK MELAWAN PEMERINTAH OLEH KNPB!!!





Terkuak sudah persekongkolan antara Viktor Yeimo Ketua KNPB Pusat dengan Dorman Wandikbo Presiden GIDI. Didapatkan informasi dari sumber terpercaya di daerah Jayapura dan Lanny Jaya terkait upaya mediasi kemerdekaan Papua melalui jalur agama. KNPB telah melakukan pertemuan dengan Presiden GIDI Pdt Dorman Wandikbi S.Th dengan menghasilkan kesepakatan bahwa dirinya akan mendukung Victor Yeimo dan Benny Wenda dalam upaya melepaskan Papua dari NKRI.

Presiden GIDI, Pdt Dorman Wandikbi S.Th

Terkait pertemuan yang telah dilaksanakan oleh KNPB dan Presiden GIDI tersebut, sebagai tindak lanjut kesepakatan mereka yaitu menggunakan agama sebagai sarana mediasi, mereka mulai merencanakan aksi-aksinya. Rencana semula mereka akan melaksanakan aksi turun ke jalan dari kelompok gereja-gereja yang ada di Papua yang disponsori oleh gereja GIDI. Pada aksi tersebut KNPB akan memposisikan dirinya sebagai keamanan aksi. Dalam aksi tersebut mereka akan mengangkat isu agama yang melibatkan salah satu calon pasangan peserta Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Ahok.



Wakil presiden GIDI Usman Gobay mengatakan bahwa isi materi yang akan disampaikan adalah "Kita semua adalah warga Negara Republik Indonesia, kenapa masih ada diskriminasi di negara ini. Bahwa gereja-gereja di luar Papua mendapat intimidasi, dibakar dan ijin pembangunan juga tidak diberikan. Bahwa siapapun di negara ini berhak memimpin negara ini, tanpa memandang suku agama dan ras, selama ini yang menjadi Presiden harus agama Islam dan harus orang Jawa."


”Bahwa di Papua ini kerukunan agama sangat baik, bahkan menjadi tolak ukur di negara ini, tetapi kenapa di luar papua gereja-gereja mendapat diskriminasi.” Lanjutnya menjelaskan.


Namun yang menjadi tujuan akhir dan sebenarnya dari demo yang akan merka lakukan itu adalah tetap untuk meminta referedum. Dengan dalih kecewa terhadap Pemerintah RI yang melaksanakan diskriminasi pemimpin berdasarkan agama dan suku, mereka akan menuntut referendum dan memisah diri dari NKRI.


Selain itu, Presiden GIDI sudah meminta tiap klasis di Papua untuk meminta dan mengumpulkan uang sebesar seratus ribu rupiah kepada tiap kepala keluarga. Uang  tersebut akan diserahkan kepada ketua umum KNPB Victor Yeimo untuk dibagi dalam dua kegiatan yaitu untuk mendukung diplomasi Benny Wenda beserta rekan-rekannya di luar negeri dan untuk membantu persiapan aksi tanggal 1 Desember 2016 mendatang.


Sungguh sangat nista dan tercelanya mereka yang menggunakan cara-cara picik dan licik dengan menjadikan agama sebagai tameng dan corong kepentingan pribadi mereka. (KR)


Senin, 21 November 2016

KARENA MABUK, PELAJAR SMAN 1 DEKAI DIAMANKAN PETUGAS KEPOLISIAN


Yahukimo, Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda penerus bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia , baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa.

Berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh beberapa siswa di SMAN 1 Dekai, siswa-siswa tersebut melakukan pesta Minuman Keras (Miras) yang dilakukan di sekolahnya pada hari Sabtu kemarin (19/11). Mendapati hal yang tercela itu, guru yang bertugas mengajar di SMAN 1 Dekai segera melaporkannya pada aparat Kepolisian setempat.

Laporan diterima langsung oleh Kasat Lantas Polres Yahukimo, Iptu M. Karim Weu sekitar pukul 10.00 WIT. Agar perbuatan tercela yang dilakukan oleh beberapa siswa SMAN 1 Dekai ini tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah tersebut maka anggota Polres Yahukimo segera mengamankan beberapa siswa tersebut ke Mapolres Yahukimo.

Saat dimintai keterangan, Karim menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pengamanan siswa yang mabuk Miras ini karena mereka telah menganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah SMAN 1 Dekai.

“Karena mengganggu proses belajar mengajar dan menganggu siswa lain di sekolah maka kami segera amankan siswa mabuk ini ke Mapolres”, Jelas Iptu M. Karim.

Saat proses pengamanan siswa mabuk ada beberapa siswa yang juga sudah mabuk Miras ini tak terima temannya di amankan oleh aparat Polisi, mereka beramai-ramai melempar batu, kayu dan ketapel. Pada saat itu siswa yang mabuk sempat melepaskan diri dari pegangan petugas, sementara pihak petugas juga kerepotan untuk mengamankan diri karena mendapat lemparan batu ke arah petugas.

Mengonsumsi minuman beralkohol dan mabuk di Sekolah atau tempat-tempat umum, seperti yang terjadi sekarang ini di SMAN 1 Dekai , tidak mencirikan budaya orang asli Papua, bagaimana Papua akan maju kalau generasi muda dan Pelajar mabuk – mabukan seperti itu. karena orang yang sering sekali mengonsumi minuman beralkohol adalah suka menunda pekerjaan, termasuk menghabiskan uang hanya untuk membeli minuman dan berujung pada tindak kriminalitas. (KR)

Sabtu, 19 November 2016

Palang Jalan dan Rusak Tanaman, Aksi KNPB kembali resahkan Warga

Pemalangan Jalan yang dilakukan oleh simpatisan KNPB mengganggu aktivitas lalu lintas masyarakat.
Jayapura, Hari ini, Sabtu (19/11). Komite Nasional Papua Barat melaksanakan demo di sejumlah kota yang ada di Papua seperti di Jayapura, Timika dan Sorong. Demo tersebut merupakan acara untuk memperingati HUT KNPB ke-8. Namun rangkaian demo di sejumlah wilayah tersebut digagalkan oleh aparat keamanan karena sebelumnya kegiatan tersebut tidak memiliki ijin yang sah dari aparat keamanan.

Berdalih, ingin memperingati HUT KNPB dengan acara ibadah syukur dan doa bersama, ternyata mereka berkumpul untuk menggalang masa guna melakukan aksi demo dengan memalang jalan dan merusak beberapa tanaman hias di setiap pinggir jalan.

Aksi demo KNPB tersebut juga membuat arus lalu lintas warga Papua terganggu dan akibatnya jalan-jalan protokol di sejumlah wilayah macet serta beberapa tanaman indah yang menghiasi kota di setiap pinggir jalan rusak parah akibat dicabuti dan diinjak-injak oleh para pendemo dari KNPB.

Untuk sementara ini situasi di beberapa kota yang sedang berlangsung demo KNPB sudah mulai kondusif karena demo KNPB yang tidak memiliki ijin (ilegal) tersebut sudah mulai diamankan oleh aparat keamanan. Namun kericuhan dan bentrokan kecil sempat terjadi juga lantaran aparat keamanan yang sedang mencoba mengamankan situasi dilempari batu oleh para pendemo KNPB lantaran pendemo marah karena aksi mereka dianggap ilegal. (KR)

DIBAWA KE MANA 85,7 TRILIUN DANA ANGGARAN PEMBANGUNAN PAPUA???


Menurut situs resmi setkab.go.id besaran alokasi dana anggaran pembangunan Provinsi Papua mencapai Rp 85,7 Triliun namun banyak yang menilai belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.
Pertanyaannya, kemana saja dana sebanyak itu dibelanjakan oleh pejabat-pejabat pemerintah daerah Provinsi Papua yang nota benenya merupakan pelaksana pembangunan itu sendiri.
Presiden Jokowi pernah memerintahkan pada pelaksana program pembangunan itu yakni masyarakat Papua harus dilibatkan dalam setiap proses pembanguan dan jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton pembangunan daerahnya sendiri.
Dari pernyataan Presiden Jokowi tersebut telah jelas komitmen yang ditujukan oleh pemerintah pusat untuk membangun Papua dan kesejahteraan untuk masyarakat Papua. Namun kenyataannya banyak dana siluman yang habis tanpa diketahui kemana peruntukannya.
Sebagai masyarakat Papua yang melek teknologi, ini bukan merupakan barang baru yang perlu disembunyikan lagi, karena dalam beberapa kasus banyak pejabat-pejabat pemrintah daerah di Provinsi Papua yang terjerat kasus korupsi dan beberapa juga telah divonis bersalah oleh pengadilan.
Disinilah peran masyarakat seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi pada rapat terbatas tentang Review Program Pembanguan Papua di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (9/11).
Namun masih banyak keluhan atau teriakan miring pada pemerintah pusat yang mengatakan ada ketidakadilan di sisi ini. Padahal jika dicermati secara mendalam justru orang-orang seperti itulah yang dimanfaatkan oleh oknum pejabat daerah yang ingin menutupi kejelekannya agar tidak diketahui oleh pemerintah pusat.
Organisasi pemberantasan korupsi juga seharusnya lebih berani bertindak dan melakukan pengecekan secara mendalam sampai pada pemeriksaan fisik objek, jangan mau jika hanya terima laporan di belakang meja saja. Ancaman-ancaman gangguan keamanan di Papua hampir pasti sering terjadi jika ada wacana pemeriksaan hingga ke lapangan namun sekali lagi percayalah pada aparat keamanan dan jangan takut pada gertakan murahan orang-orang yang sengaja menimbulkan situasi agar perbuatan mereka menjadi samar.
Dengan ini Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersama-sama mensukseskan pembangunan di Provinsi Papua, ikut terlibat di dalamnya dan jangan hanya menjadi penonton di tanah sendiri Tanah Papua.

Kamis, 17 November 2016

Terbongkar!!! Pengakuan dari Mantan anggota OPM dan KNPB

Bapak Marthen (nama disamarkan) umur 29 tahun berasal dari Suku Dani  yang berdomisili di Distrik Sanoba Kab. Nabire. Marthen sehari-hari bekerja sebagai Buruh di Nabire. Dalam wawancara khusus terhadap Marthen pada hari selasa tanggal 16 November 2016 lalu, telah direkam dan dicatat hasil perbincangan antara reporter dan narasumber Bpk Marthen terkait pengalaman hidupnya yang pernah masuk dan tergabung menjadi anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka) dan KNPB (Komite Nasional Papua Barat).
Marthen (nama disamarkan) dan keluarga
Dalam perbincangan yang cukup lama dan hangat tersebut bapak Marthen menyampaikan bahwa di dalam hidupnya, Marthen hanya berpikir satu hal, yaitu bagaimana caranya bertahan hidup. Hal Inilah yang selalu dipedomani Marthen sebagai kakak dari 3 saudaranya yang telah lama di tinggal pergi oleh orang tuanya karena meninggal dunia.  Sehingga sangat mudah terbujuk oleh orang lain yang mengiming-imingi akan memberikan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dengan cepat kepada dirinya.  Setelah seseorang yang belum Marthen kenal sebelumnya mengajak dirinya untuk bergabung kepada sebuah organisasi bernama OPM, dan dijanjikan pula kepada nya tentang kehidupan yang lebih baik, sehinggan Marthen pun akhirnya terpengaruh dengan ajakan tersebut. 

Selain itu, Marthen pun sempat menjadi anggota dari organisasi KNPB juga di beberapa tahun yang lalu, sehingga bisa disimpulkan oleh Marthen bahwa OPM dan KNPB hanya berbeda nama saja tetapi dengan tujuan yang sama, yaitu memberontak kepada NKRI.  Setelah berjalan sekian lama, uang dan kesejahtraan yang dijanjikan pun tak kunjung datang, hanya diberikan minum-minuman keras setiap harinya. 

Beberapa waktu mereka diajak untuk mengibarkan bendera bintang kejora di dalam hutan kemudian diperintahkan untuk menyebarkan dokumentasi kegiatan itu ke media sosial. Semula Marthen berpikir bahwa KNPB itu adalah organisasi yang kuat dan bisa bergerak di mana saja sesuai dengan apa yang dijelaskan awal oleh si perekrutnya, tetapi yang terjadi tidak sesuai dengan kenyataannya. Dengan perasaan malu yang besar dan perasaan dibohongi, Marthen pun mengambil jalan belakang dengan cara memisahkan diri dari komunitas organisasi tersebut yang dulunya bertempat di Intan jaya kemudian turun ke Nabire untuk berkumpul dengan keluarganya.

Setelah kejadian itu, Marthen bertekad dalam dirinya dan berani menyatakan dengan tegas bahwa organisasi KNPB adalah pengecut dan pecundang yang hanya berani mengibarkan bendera di dalam hutan tanpa sepengetahuan orang banyak dan secara rahasia. 

Dengan adanya kejadian tersebut, Marthen mendapatkan pengalaman dan pelajaran hidup yang begitu berharga yaitu orang yang maju adalah orang yang mau berusaha dan bekerja. Itu dibuktikan dengan kehidupan Marthen yang sekarang jauh lebih baik dan lebih bahagia walaupun hanya bisa makan seadanya saja dari hasil bekerja sebagai buruh.  dan dia berharap semoga dengan adanya pemimpin baru dan peraturan baru setelah Pemilukada nanti bisa merubah kehidupan masyarakat Kota Nabire menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Di atas tadi adalah sekilas cerita dari banyak kisah dan banyak orang yang merasa tertipu oleh organisasi yang bernama OPM dan KNPB. Organisasi tersebut mengatasnamakan kemerdekaan papua dan kesejahteraan masyarakat Papua, tapi dalam pelaksanaanya justru mereka lah yang membuat banyak masyarakat papua menderita dalam keterbatasan dan keterasingannya karena tidak mau menerima pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Mereka selalu membuat konflik di mana-mana, sehingga masyarakat merasa terancam dan hidup dalam perasaan tidak aman yang berimbas pada sektor kehidupan yang lain. Akibat ulah mereka pembangunan infrastruktur terhambat, laju perekonomian lambat, pendidikan generasi muda terhenti karena banyak orang takut beraktivitas disebabkan kondisi tidak aman yang diciptakan oleh organisasi OPM dan KNPB tersebut. (KR)


Rabu, 16 November 2016

Terungkap, Vanuatu Ternyata Bukan Asli Melanesia

Orang-orang Vanuatu
Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan, dengan beribu kota Fort Vila. Negara ini dahulu bernama Hebrides Baru semasa penjajahan. Vanuatu terdiri dari 83 pulau, dua di antaranya Matthew dan Hunter diklaim oleh Kaledonia Baru. Vanuatu dibagi menjadi 6 provinsi: Malampa, Penama, Sanma,Shefa,Tafea,Torba. Secara geografis negara Vanuatu yang berbentuk republik ini terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.

Vanuatu merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau sekitar 82 relatif kecil, pulau-pulau geologis lebih baru asal vulkanik (65 dari mereka dihuni), dengan sekitar 800 mil (1.300 km) utara ke selatan antara jarak pulau-pulau terluar. Dua dari pulau-pulau (Matius dan Hunter) juga diklaim oleh departemen luar negeri Perancis Kaledonia Baru . Empat belas dari pulau Vanuatu memiliki area permukaan lebih dari 100 kilometer persegi (39 sq mil). Negara ini terletak di antara garis lintang 13 ° dan 21 ° S , dan bujur 166 ° dan 171 E.
Orang-orang Philipina
Vanuatu yang sering menyebut dirinya rumpun melanesia ternyata adalah keturunan dari nenek moyang Filipina dan Taiwan. Hal ini dibuktikan dengan sebuah riset yang dilakukan oleh para ilmuwan di Australian National University of DNA beberapa pekan lalu. Riset tersebut dilakukan dengan mengambil sampel tiga kerangka purba  yang digali dari makam tertua Vanuatu dan mengungkapkan bahwa orang-orang Filipina dan Taiwan ini pertama kali tiba sekitar 3.000 tahun yang lalu di kepulauan Vanuatu.

Ilmuwan arkeologi dan antropologi Profesor Matthew Spriggs dari sekolah ANU mengatakan “keturunan orang Vanuatu pertama kali ini berasal dari Filipina dan Taiwan, ini terbukti dari riset yang kita lakukan dengan mengambil sampel tiga kerangka tua di Vanuatu dan terbukti bahwa kerangka tersebut sama persis dengan ras yang ada di Filipina dan Taiwan”.
“Ras mereka datang dan menetap di vanuatu kira-kira 3000 tahun dan mendapati vanuatu hanyalah pulau kosong tak berpenghuni. Lalu mereka menetap dan melakukan perkawinan silang dengan ras yang ada disekitar kepulauan Vanuatu seperti Papua New Guinea, Solomon dan ras yang ada di kepulauan kaledonia baru sehingga terciptalah sebuah penduduk seperti di Vanuatu saat ini”. Profesor Matthew menjelaskan.

Dalam penelitiannya Prosesor Mattehew tidak bergerak sendiri, ia juga menggandeng peneliti dari Harvard Medical School, University College Dublin, dan lembaga Max Planck untuk membantu meneliti Ilmu Sejarah Manusia dan analisis DNA.

Dr. Pontus Skoglund dari Harvard Medical School menjelaskan “Penelitian ini membuktikan perdebatan yang selama ini terjadi tentang asal usul ras yang ada di pasifik ini ternyata campuran dengan ras yang berada di Asia”

Dari hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal publikasi ilmiah Nature peneliti menawarkan sebuah istilah “Pasifika” untuk menyebut orang-orang yang tinggal di wilayah Pasifik. Hal ini dikarenakan menurut para ilmuwan istilah Melanesia & Polinesia sudah tidak relevan dikarenakan asal usul ras yang ada saat ini sudah tercampur dengan DNA ras asia.

Catatan Penulis :
Artikel di atas diambil dari Jurnal Publikasi ilmiah Nature kerja sama dengan Australian National University (ANU), Harvard Medical School, University College Dublin, dan lembaga Max Planck