Kamis, 03 November 2016

“Iyakoko Patea” Dari Papua Hingga Spanyol meraih Penghargaan Internasional

Paduan Suara Iyakoko Patea dari Papua berhasil meraih sejumlah penghargaan dalam festival internasional paduan suara di Spanyol. Festival tersebut berlangsung dari 19 hingga 23 Oktober 2016 lalu.


Mereka adalah kelompok paduan suara Iyakoko Patea. Paduan suara yang beranggotakan para karyawan Freeport Indonesia dan masyarakat umum yang berasal dari berbagai etnis di Indonesia. Iyakoko Patea dibentuk pada 2 Desember 2006. Ferdinand Deda, Ketua Iyakoko Patea menjelaskan, nama Iyakoko Patea diambil dari bahasa suku Kamoro, salah satu suku di Papua, yang berarti suara indah atau suara emas.

Dalam Canta al Mar Festival Coral Internacional tersebut, kelompok paduan suara di bawah pimpinan Choky Maradong Simanjuntak meraih Gold Diploma level III & runner-up (22.70 poin) untuk kategori Mixed Chamber Choir (Koor Campuran Kecil) dan Silver Diploma level X (20.30 poin) untuk kategori Folklore (lagu rakyat).

Paduan suara dari kota Timika di provinsi Papua meraih sejumlah penghargaan untuk beberapa kategori dalam festival internasional di Spanyol. (Sumber Canta al Mar via Facebook)

Dikutip dari laman Facebook, untuk kategori Mixed Chamber Choir (Koor Kecil Campuran)paduan suara tim dari kota Timika itu membawakan sejumlah lagu, yaitu Stetit Angelus (Rihards Dubra), Bogoroditse Devo (Sergei Rachmaninov), O Beatum et Sacrosanctum Diem (Peter Philips), Sagastipean (Javier Busto), dan Pujilah Tuhan (Budi Susanto Yohanes).

Pementasan kategori tersebut dilakukan pada Kamis 20 Oktober 2016. Sedangkan, untuk kategori folklore yang berlangsung pada Jumat 21 Oktober 2016, lagu-lagu yang dibawakan adalah Tapare (tradisional Papua), Wor (tradisional Papua), dan Weane (Michael Beanal). Sementara itu, dikutip dari laman Interkultur pada Selasa (1/11/2016), kegiatan Canta al Mar Festival Coral Internacional merupakan kegiatan utama dalam kalendar Interkultur.


Sejak 2012, paduan suara dari seluruh dunia bertemu di Calella, Spanyol, untuk merayakan festival paduan suara internasional yang dipenuhi dengan menyayi bersama dan Paella tradisional. Calella sendiri merupakan kota yang menawarkan kehangatan khas Catalan, yang mencakup pantai yang panjang dengan kehangatan matahari di tepi Laut Tengah. Acara-acara resmi selama kegiatan merupakan bagian dari festival dan perhelatan sosial bagi seluruh paduan suara peserta. Parade besar seluruh paduan suara itu bernyanyi bersama di jalan kota Calella pada Rabu 19 Oktober.

Parade berakhir di taman Pati de l’ Ós dan sekaligus menjadi pembukaan festival. Pada Sabtu 22 Oktober, mengikuti acara “Canta al mar – Calella sings” yang melibatkan seluruh paduan suara untuk bernyanyi di jalan-jalan dalam kota dan alun-alun. Festival dilanjutkan di pantai untuk acara “Fiesta de la amistad” dan pesta kuliner “Paella y Sangría”, yang sekaligus merupakan penutupan festival. Paduan suara dari kota Timika di provinsi Papua meraih sejumlah penghargaan untuk beberapa kategori dalam festival internasional di Spanyol. (Sumber Montse Cusell Vidal via Facebook)



Selain itu, berbagai prestasi baik tingkat nasional hingga internasional telah mereka ukir. Pada 2013 saat mengikuti kompetisi paduan suara tingkat Asia-Pasifik, mereka membawa pulang dua medali emas. Juni 2014, Iyakoko Patea mendapatkan medali emas pada ajang kompetisi paduan suara tingkat dunia di Riga, Latvia, untuk kategori folklore. Sungguh sangat membanggakan.

Tidak ada komentar: